Battle Station Marketing

The Book Cover

The Book Cover

Ini adalah buku pertama saya. Saya menulis buku ini berdasarkan pengalaman yang saya peroleh dari 10 tahun berkarir di dunia marketing, digabungkan dengan latar belakang pendidikan saya di bidang IT dan Finance.

Secara garis besar buku ini berisi tentang strategy dan taktik memenangkan persaingan di lapangan (field), yang saya sebut sebagai battle station. Medan perang bagi seorang pemasar adalah di pasar-pasar, di grosir, di retailer, di toko-toko.

Beberapa topik menarik ada di dalamnya, diantaranya teory praktis tentang segmentasi pasar, territory mapping, value mapping, customers development, consumers development, investment management, serta information design untuk mendukung semua konsep yang ada di dalamnya.

Buku ini sangat berguna bagi anda yang saat ini menjabat sebagai Area manager, Regional Manager, maupun National Sales Manager. Saya biasa dengan bangga menyebut mereka ini sebagai Komandan Lapangan. Merekalah yang biasanya secara setia mengawal bisnis sebuah perusahaan dalam arti yang sesungguhnya. Kehidupan sehari-hari yang begitu pragmatis seringkali menjauhkan mereka dari pemikiran strategis. Karena alasan inilah seringkali mereka dianggap kalah penting dibandingkan dengan mereka yang berada di kantor pusat dan berkarir di Brand Managemen. Buku ini akan membantu mereka mengubah sudut pandang tersebut.

Saat ini buku ini masih menjadi koleksi pribadi saya dan belum diterbitkan. Mudah-mudahan suatu saat nanti saya bisa ketemu penerbit yang cocok untuk mempublikasikan karya saya ini.

The Marketing World

Marketing adalah sebuah solution offer. Target market mempunyai masalah, marketing menawarkan alternatif solusi dengan menghadirkan produk maupun jasa yang diharapkan mampu menjadi alternatif solusi bagi maslaah yang dihadapi oleh si target market.

Target market bisa dikelompokkan dengan berbagai cara. Kita mengenal ada istilah B to B – Business to business. Dalam situasi ini, target market dari produk yang ditawarkan merupakan kelompok bisnis atau perusahaan. Jika anda mempunyai produk seperti bahan baku bagi industri tertentu, mesin pabrik, dan sebagainya, maka target market anda adalah kalangan industri. Dalam situasi ini, marketing anda adalah B to B.

Jika anda mempunyai produk kotak suara untuk pemilu, mesin untuk membuat KTP dan SIM, Jasa pembuatan jalan, dan sejenisnya, maka anda akan lebih efektif menawarkan produk anda kepada pemerintah. Dalam situasi ini, anda menjalankan B to G – Business to Government. Bentuk lain yang umum kita kenal adalah B to C – Business to Consumers. Dalam situasi ini, anda mempunyai produk yang anda jual ke konumen. Bisa mobil, permen, rokok, roti, dan sebagainya.

Secara garis besar, marketing di dalam B to C bisa dikelopmpokkan menjadi 2 kelopompok besar, yaitu Consumers Marketing, dan Trade Marketing. Consumers marketing adalah aktifitas marketing yang ditujukan langsung kepada para konsumen yang dijadikan target market. Sedangkan Trade Marketing adalah aktifitas marketing yang ditujukan kepada channel distribusi – para pedagang yang menjual produk-produk tersebut.

Be Simple and Focus – Learning from Vilfredo Pareto

Vilfredo Pareto adalah seorang ekonom berkebangsaan Italia. Ia lahir di Paris dari sebuah keluarga aristrokrat keturunan Italia pada tahun 1848 bersamaan dengan lahirnya revolusi perancis. Pada awalnya, Pareto mengikuti jejak sang ayah yang seorang Insinyur teknik sipil, dengan menempuh studi teknik di Polytechnic Institute of Turin. Disinilah dia memperoleh keahlian dibidang matematika dan berbagai persamaan mekanika yang dikemudian hari sangat memberikan warna pada pemikiran dia dalam bidang economi. Pareto mengenal theory economi dari Maffeo Pantaleoni (1857-1924), seorang ekonom yang juga berkebangsaan Italia.

Salah satu satu theory ekonomi yang ditulis oleh Pareto yang sangat terkenal adalah The Pareto Principle. Teory ini dikenal juga dengan sebutan 80-20 rule, the law of the vital few, serta principle of factor sparsity. Menurut theory ini, di dalam semua bidang, 80% akibat atau konsekwensi biasanya berasal dari 20% penyebab.

Implementasi dari theory ini bisa bermacam-macam. Dua Puluh persen dari effort yang kita keluarkan akan mengakibatkan 80%  dari hasil pekerjaan. Delapan puluh persen dari penjualan biasanya dihasilkan oleh dua puluh persen salesman. Dua puluh persen aktifitas kita akan menentukan delapan puluh persen dari kesuksesan. Dua puluh persen pelanggan anda memberikan kontribusi delapan puluh persen dari bisnis anda.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari Pareto ?

Paling tidak ada 2 hal. Pertama, adalah focus. Focuskan pada hal-hal yang bener-bener penting dan kerjaka dengan sungguh-sungguh. Jika anda menempuh jalan ini, anda mungkin akan segera membuang 80% dari kesibukan anda saat ini.

Kedua, berfikirlah sederhana. Jauhkan kompleksitas dari pikiran anda. Jauhkan diri anda mengerjakan hal-hal sepele yang terlalu menyita waktu anda dan bikin hidup anda terlalu ribet. Don’t try to do more. Just do more of the right things

Saigon, August 30, 2008.